Kemacetan lalu lintas memang menjadi momok bagi para pengguna jalan raya di kota-kota besar. Tak hanya menyebabkan keterlambatan dalam perjalanan, kemacetan juga dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Ketika terjebak dalam kepadatan lalu lintas yang tak bergerak, rasa frustrasi dan stres bisa dengan mudah menghampiri.
Menurut dr. Andini Surya, seorang psikolog klinis, kemacetan lalu lintas dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. “Ketika seseorang terjebak dalam kemacetan yang parah, mereka cenderung merasa kesal, stres, bahkan cemas. Hal ini bisa merusak kesehatan mental mereka dalam jangka panjang,” ungkap dr. Andini.
Untuk mengatasi ketidaknyamanan di jalan raya akibat kemacetan lalu lintas, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama-tama, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat. “Berangkatlah lebih awal agar tidak terburu-buru dan terjebak dalam stres karena kemacetan,” sarannya.
Selain itu, memilih rute alternatif juga bisa menjadi pilihan yang bijak. “Jika memungkinkan, coba cari rute lain yang lebih lancar meskipun mungkin jauh sedikit. Hal ini bisa membantu menghindari ketegangan di jalan raya,” tambah dr. Andini.
Menjaga kesehatan mental juga penting dalam menghadapi kemacetan lalu lintas. Psikolog ternama, Prof. Budi Santoso, menyarankan untuk melakukan teknik relaksasi saat terjebak dalam kemacetan. “Bernapaslah secara perlahan dan dalam, fokuskan pikiran pada hal-hal positif, dan dengarkan musik yang menenangkan. Hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan dan stres yang dirasakan,” ujar Prof. Budi.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan para pengguna jalan raya dapat mengatasi ketidaknyamanan akibat kemacetan lalu lintas dan tetap menjaga kesehatan mental mereka. Sehingga, meskipun terjebak dalam kepadatan lalu lintas, mereka tetap dapat merasa tenang dan nyaman selama perjalanan.