Permasalahan kemacetan lalu lintas dalam pembangunan kota metropolitan memang menjadi topik yang tak pernah lekang dari perbincangan masyarakat. Tiap harinya, kita selalu disuguhi dengan berita tentang kemacetan yang terjadi di berbagai kota besar di Indonesia. Bahkan, menurut data dari Kementerian Perhubungan, kemacetan lalu lintas di Jakarta saja menimbulkan kerugian ekonomi mencapai 65 triliun rupiah setiap tahunnya.
Menurut Dr. Sigit Priadi Pramudito, seorang pakar transportasi dari Universitas Indonesia, salah satu penyebab utama kemacetan lalu lintas di kota metropolitan adalah pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak seimbang dengan infrastruktur jalan yang tersedia. “Kita dapat melihat bahwa setiap tahunnya jumlah kendaraan bermotor terus meningkat, namun pembangunan jalan baru tidak sejalan dengan pertumbuhan tersebut. Hal ini lah yang menyebabkan kemacetan semakin parah,” ujar Dr. Sigit.
Selain itu, faktor lain yang turut memperparah kemacetan lalu lintas adalah minimnya penerapan transportasi publik yang efisien. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, hanya sekitar 30% masyarakat di Jakarta yang menggunakan transportasi publik sebagai sarana berpergian sehari-hari. Hal ini tentu saja membuat jumlah kendaraan pribadi di jalan semakin banyak, sehingga kemacetan pun tak terelakkan.
Menurut Bapak Bambang Priyono, seorang anggota DPR yang juga merupakan pengamat transportasi, solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota metropolitan adalah dengan meningkatkan penerapan transportasi publik yang lebih efisien. “Kita perlu mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik dengan menyediakan layanan yang nyaman, cepat, dan terjangkau. Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan juga harus terus ditingkatkan agar dapat menampung jumlah kendaraan yang semakin bertambah setiap tahunnya,” ujar Bapak Bambang.
Dengan kesadaran dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan permasalahan kemacetan lalu lintas dalam pembangunan kota metropolitan dapat segera terselesaikan. Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pengusaha diharapkan dapat bekerjasama untuk menciptakan kota metropolitan yang lebih lancar dan nyaman untuk ditinggali.