Pola lalu lintas di pagi dan sore hari memang sangat berbeda, dan perbedaan ini seringkali menjadi penyebab utama kemacetan di kedua waktu tersebut. Di pagi hari, banyak orang berangkat menuju tempat kerja atau sekolah sehingga jalan raya menjadi penuh sesak. Sedangkan di sore hari, pulang kerja membuat lalu lintas semakin padat.
Menurut pakar lalu lintas, Budi Santoso, perbedaan pola lalu lintas ini memang menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kemacetan di pagi dan sore hari. Menurutnya, “Di pagi hari, orang-orang cenderung berangkat bersamaan sehingga terjadi penumpukan kendaraan di jalan. Sedangkan di sore hari, pulang kerja juga membuat jalan menjadi penuh sesak.”
Salah satu cara untuk mengatasi kemacetan di pagi dan sore hari adalah dengan meningkatkan penggunaan transportasi publik. Menurut data dari Dinas Perhubungan, penggunaan transportasi publik di pagi hari masih kurang optimal. Hal ini membuat banyak orang tetap menggunakan kendaraan pribadi yang akhirnya menambah kemacetan di jalan raya.
Selain itu, perbedaan pola lalu lintas juga dapat diatasi dengan pengaturan waktu kerja yang lebih fleksibel. Menurut penelitian dari Universitas Indonesia, jam kerja yang sama bagi semua orang membuat jalan raya menjadi penuh sesak di pagi dan sore hari. Dengan adanya waktu kerja yang lebih fleksibel, diharapkan kemacetan di kedua waktu tersebut dapat berkurang.
Dengan memahami perbedaan pola lalu lintas yang membuat kemacetan di pagi dan sore hari, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama untuk mencari solusi yang tepat. Dengan adanya kesadaran akan pentingnya penggunaan transportasi publik dan fleksibilitas waktu kerja, diharapkan kemacetan di jalan raya dapat dikurangi dan lalu lintas dapat menjadi lebih lancar.